Senin, 14 September 2015
no image

Jika ada kritik dan saran mengenai Blindstuffs, silakan hubungi kami dengan mengisi pada form di bawah ini


Read more
no image

BLIND STUFFS

1.      Riset Pasar
Blind stuffs diperuntukkan bagi para penyandang tunanetra. Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Mata Cicendo Hikmat Wangsaatmadja, penyandang tunanetra di Indonesia mencapai 3,5 juta orang atau setara dengan jumlah penduduk Singapura. Penyakit kebutaan di Indonesia menempati posisi kedua di dunia, yang mana dari sekitar 45 juta penduduk dunia yang buta 3,5 jutanya adalah warga Indonesia.

2.      Online
Blog untuk produk blind stuffs yakni blindstuffs.blogspot.com. Kata kunci yang digunakan yakni blind, tunanetra, sepatu tunanetra, kacamata tunanetra, alat bantu tunanetra.

3.      Tren
Tren di era saat ini adalah kecenderungan seseorang menggunakan alat yang praktis dan tidak ribet saat digunakan.

4.      Produk/ Jasa Baru
Produk sejenis blind stuffs sebenarnya sudah ada namun dirasa belum efektif untuk digunakan. Maka dari itu dibuatlah produk blind stuffs yang merupakan kombinasi dari kacamata dan sepatu tunanetra yang akan memudahkan penyandang tunanetra dalam berjalan.

5.      Nilai Tambah
Nilai tambah dari produk ini adalah kepraktisan. Selain itu sepatu dan kacamata tunanetra dapat digunakan untuk style

6.      Tindak Lanjut

Menawarkan produk melalui blog dan situs media sosial
Read more
Minggu, 13 September 2015
no image

Berbisnis memang bukan perkara gampang. Tak semua orang mampu bertahan dalam jatuh-bangun saat berbisnis. Meski demikian, ada beberapa orang yang menunjukkan kegigihan dalam berbisnis. Salah satunya adalah Wardi.
Sekilas, memang tak ada yang membedakan Wardi dengan pria tanggung sebayanya. Yang membedakan hanyalah, Wardi memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Meski tunanetra, keterbatasannya tersebut tak membuat Wardi patah arang untuk berbisnis.
Bisnis yang ia lakukan memang hanya bisnis kecil-kecilan menjual pulsa. Namun Wardi melakukannya sepenuh hati. Sehari-hari, Wardi berjualan pulsa di kios kecil di pinggir Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta. Dengan sebuah etalase berisi voucher pulsa dan kartu perdana beberapa operator, Wardi siap melayani pembeli yang membutuhkan pulsa.




Karena keterbatasannya dalam melihat, Wardi terkadang ditipu beberapa orang yang memanfaatkannya. Suatu kali, seorang pembeli memintanya untuk mengisikan pulsa ke beberapa nomor ponsel.
Kemudian pembeli tersebut meninggalkannya dengan dalih mengambil uang di atm. Namun hingga sore, pembeli tersebut tak kunjung kembali. Wardi merugi hingga Rp700 ribu. Ada pula beberapa pembeli yang kabur begitu saja setelah ponselnya diisikan pulsa.
Meski acap mendapat perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Wardi mengaku tidak kapok berjualan pulsa. Ia pun tidak berniat melaporkan orang-orang yang menipunya ke pihak yang berwajib. Ia hanya percaya, Tuhan akan membalas perbuatan mereka terhadapnya. Apa yang ia lakukan adalah suatu tindakan amal bagi dirinya sendiri.

Sumber : citizen6.liputan6.com
Read more