Blind stuffs diperuntukkan
bagi para penyandang tunanetra. Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Mata Cicendo Hikmat Wangsaatmadja, penyandang
tunanetra di Indonesia mencapai 3,5 juta orang atau setara dengan jumlah
penduduk Singapura. Penyakit kebutaan di Indonesia menempati posisi kedua di
dunia, yang mana dari sekitar 45 juta penduduk dunia yang buta 3,5 jutanya
adalah warga Indonesia.
2.Online
Blog untuk produk blind
stuffs yakni blindstuffs.blogspot.com. Kata kunci yang digunakan yakni blind, tunanetra,
sepatu tunanetra, kacamata tunanetra, alat bantu tunanetra.
3.Tren
Tren di era saat ini
adalah kecenderungan seseorang menggunakan alat yang praktis dan tidak ribet
saat digunakan.
4.Produk/
Jasa Baru
Produk sejenis blind
stuffs sebenarnya sudah ada namun dirasa belum efektif untuk digunakan. Maka
dari itu dibuatlah produk blind stuffs yang merupakan kombinasi dari kacamata
dan sepatu tunanetra yang akan memudahkan penyandang tunanetra dalam berjalan.
5.Nilai
Tambah
Nilai tambah dari
produk ini adalah kepraktisan. Selain itu sepatu dan kacamata tunanetra dapat
digunakan untuk style
6.Tindak
Lanjut
Menawarkan produk melalui blog dan
situs media sosial
Berbisnis memang bukan perkara gampang. Tak semua orang mampu bertahan dalam jatuh-bangun saat berbisnis. Meski demikian, ada beberapa orang yang menunjukkan kegigihan dalam berbisnis. Salah satunya adalah Wardi.
Sekilas, memang tak ada yang membedakan Wardi dengan pria tanggung sebayanya. Yang membedakan hanyalah, Wardi memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Meski tunanetra, keterbatasannya tersebut tak membuat Wardi patah arang untuk berbisnis.
Bisnis yang ia lakukan memang hanya bisnis kecil-kecilan menjual pulsa. Namun Wardi melakukannya sepenuh hati. Sehari-hari, Wardi berjualan pulsa di kios kecil di pinggir Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta. Dengan sebuah etalase berisi voucher pulsa dan kartu perdana beberapa operator, Wardi siap melayani pembeli yang membutuhkan pulsa.
Karena keterbatasannya dalam melihat, Wardi terkadang ditipu beberapa orang yang memanfaatkannya. Suatu kali, seorang pembeli memintanya untuk mengisikan pulsa ke beberapa nomor ponsel.
Kemudian pembeli tersebut meninggalkannya dengan dalih mengambil uang di atm. Namun hingga sore, pembeli tersebut tak kunjung kembali. Wardi merugi hingga Rp700 ribu. Ada pula beberapa pembeli yang kabur begitu saja setelah ponselnya diisikan pulsa.
Meski acap mendapat perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Wardi mengaku tidak kapok berjualan pulsa. Ia pun tidak berniat melaporkan orang-orang yang menipunya ke pihak yang berwajib. Ia hanya percaya, Tuhan akan membalas perbuatan mereka terhadapnya. Apa yang ia lakukan adalah suatu tindakan amal bagi dirinya sendiri.